Rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membeli 12 pesawat tempur
Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar untuk memperkuat kesiapan
tempur TNI AU menjadi salah satu bahasan dalam debat calon
presiden yang digelar Minggu (7/1).
Kebijakan itu dipakai oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo
untuk 'menghajar' Prabowo.
Ganjar misalnya, menilai keputusan Prabowo itu gegabah dan justru
berpotensi membahayakan prajurit. Pasalnya, pengadaan tak mendengar
aspirasi dari prajurit dan petinggi di tiga matra. Ia mengaku mengetahui hal
itu setelah berbicara dengan sejumlah perwira dari tiga matra.
"Karena saya bertanya kepada pilot Saya bertanya kepada angkatan laut pada
persoalan ini perencanaan pembangunan yang top down membikin seluruh matra
hanya menerima saja," kata Ganjar.
"Saya kira perencanaannya terlalu gegabah pada soal itu," imbuhnya.
Sementara Anies mengatakan pembelian pesawat tempur bekas merupakan
kebijakan tak tepat. Pasalnya, di saat sama, banyak anggota TNI yang justru
tak memiliki rumah.
Terlepas dari itu semua, sebenarnya berapa anggaran pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar itu?
Mengutip keterangan Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian
Sumantha pada Kamis 15 Juni 2023 lalu, kontrak pembelian jet tempur
bekas ini sekitar US$792 juta atau Rp11,8 triliun (kurs hari ini Rp14.951
per US$1).
"Karena Indonesia membutuhkan Alutsista pesawat tempur yang bisa
melaksanakan delivery secara cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur
TNI AU," katanya.
Namun, beberapa waktu lalu Kementerian Pertahanan menunda rencana pembelian
12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar itu.
No comments:
Post a Comment